top of page

Mengatasi Kelalaian

  • Writer: akhistiqomah.com
    akhistiqomah.com
  • Mar 29, 2018
  • 2 min read

ree

*Gambar Ilustrasi


Mengatasi kelalaian


Ketika seseorang melakukan suatu kebaikan / ibadah, tapi hilang rasa nikmat beribadah kepada Allah maka orang tersebut jatuh pada sifat lalai (ghaflah). Kelalaian ini menimpa semua kalangan.

Jangan sampai kita putus link (hubugan) dengan Allah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan, bahkan saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur pun mengingat Allah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Artinya: "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS. Al-Munafiqun:9)

Salah satu sarana untuk mengingat Allah adalah sholat. Dengan mengingat Allah PASTI hati akan tenang. Jika melakukan shalat hati belum tenang, bukan shalat nya yang salah, tapi perhatikan persiapannya sebelum melakukan shalat, perhatikan kualitas shalatnya.

Sarana lain untuk mengingat Allah adalah do'a. Do’a yang sering Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam panjatkan adalah,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Allah memiliki sifat membolak-balikan hati para hambaNya, sifat Allah ini harusnya melahirkan rasa takut (khauf) kita kpd Allah, bukan saja rasa harap (roja) kita kepada Allah. Ketika doa ini dipanjatkan harus menimbulkan rasa takut kita sebagai ahli surga, Allah rubah menjadi ahli neraka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sudah dijamin masuk surga saja sering mengucapkan doa tersebut, apalagi kita yang belum dapat jaminan masuk surga.

Ada sahabat yang awalnya dekat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, berperang bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi diakhir hidupnya kufur.

Para tukang sihir yang awalnya ahli syirik di masa Nabi Musa alaihi sallam, setelah peristiwa perang ular, tiba-tiba mereka beriman kepada Allah, menjadi ahli tauhid yang teguh memegang keimanan walaupun diancam Firaun.

Semoga kita terhindar dari kelalaian dalam mengingat Allah.


Sumber : Ustadz Sabiq Muslim, SPdI


Penulis : Hary Kapota


Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

© 2018 by Akhistiqomah.com

bottom of page