top of page

Sebab Seseorang Menyimpang Dalam Beragama

  • Writer: akhistiqomah.com
    akhistiqomah.com
  • Apr 3, 2018
  • 2 min read

ree


*Gambar Ilustrasi


Sebab seseorang menyimpang dalam beragama:


1. Jahil, tidak tahu terhadap agamanya. Islam itu akan terlepas 1 ikatan demi 1 ikatan ketika muncul di tengah Islam tidak memahami apa itu jahiliyyah. Beragama berdasarkan atas adat & logika, sehingga yang ada adalah penyimpangan. Orang yang dijadikan rujukan agama ilmunya sedikit. Ini adalah ujian terhadap mukmin terhadap kesamaran agama karena jauh dari ulama.


2. Orang yang paham tentang agama, tapi senantiasa kalah dengan hawa nafsunya.


Untuk itu jangan bosan meminta kepada Allah agar bisa istiqomah. Doa yang dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah


يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ


“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”


Dibaca saat sujud atau di luar sujud.


3. Sikap fanatik buta terhadap seseorang , golongan atau mazhab. Penyakit yang tidak disadari oleh pelakunya, sangat berbahaya, dia tidak akan berobat karena tidak sadar bahwa dia sakit, maka tidak akan bisa sembuh, bahkan sakitnya semakin menahun. Demikian gambaran tentang orang yang fanatik. Tidak mau mendengar hujjah selain dari golongannya. Hal ini menjadikan orang tersebut tersesat.


4. Munculnya para da'i yang mengajak kepada kesesatan, menyeru kepada neraka. Barang siapa yang memenuhi panggilan mereka akan ikut terjerumus dalam neraka. Penampilan mereka tidak beda dengan orang Islam. Yang harus dilakukan adalah melazimi kaum jama'ah muslimin & ulama mereka. Yang harus dilakukan agar selamat adalah

a. Bergabung dengan jama'ah secara politik, yaitu ketika kaum muslimin dipegang oleh seseorang yang memegang syari'at, yang menegakkan kitabullah, khalifah Islam.

b. Bergabung dengan jama'ah secara syar'i, yaitu kelompok muslimin yang dipimpin oleh ulama yang sesuai dengan quran & sunnah.

c. Jika tidak ada jama'ah seperti itu lagi sama sekali, maka menyendiri, tinggalkan kelompok-kelompok sesat itu.


5. Meniru orang kafir, timbul rasa suka terhadap tata cara beribadah orang kafir hingga puncaknya menganggap hal itu bagian dari agama.


6. Taklid. Mengekor tanpa peduli dalil.


7. Tidak mau serius belajar agama, akibatnya jahil, bodoh terhadap agama, tidak paham halal haram.

Saat masih kecil tidak belajar agama beralasan karena kasian hilang masa bermainnya.

Saat masih remaja tidak belajar agama beralasan karena biarkan menikmati masa mudanya.

Saat dewasa sudah bekerja tidak belajar agama beralasan karena sibuk bekerja, tidak ada waktu.

Saat sudah tua tidak belajar agama beralasan karna sudah pelupa.


8. Belajar tapi keliru. Mencukupkan diri belajar hanya dari internet. Tidak mendapatkan keberkahan majelis ilmu. Berkah adalah tetapnya suatu kebaikan & semakin bertambah kebaikan.


9. Mengklaim ada orang yang tidak mungkin salah selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Sumber : Ustadz Ahmad Taqiyuddin, Lc.


Penulis : Hary Kapota


 
 
 

Comments


SUBSCRIBE VIA EMAIL

© 2018 by Akhistiqomah.com

bottom of page